Mitigasi adalah salah satu usaha untuk mengurangi risiko dalam menghadapi bencana (bahaya). Sudah banyak ditulis tentang perlunya mitigasi bencana-bencana di Indonesia ini. Dibawah ini salah satu contoh panduan pengetahuan tentang mitigasi gempa yang diambil dari UNDP.
Mekanisme kerusakan
Energi getaran yang dikirimkan lewat permukaan bumi dari kedalaman. Getaran menyebabkan kerusakan dan menghancurkan bangunan-bangunan, yang pada gilirannya bisa membunuh dan melukai orang-orang yang bertempat tinggal di situ. Getaran juga mengakibatkan tanah longsor, pencairan, runtuhnya bebatuan dan kegagalan-kegagalan daratan yang lain, yang merusak tempat- tempat hunian di dekatnya. Getaran juga memicu kebakaran berganda, kecelakaan industri atau transportasi dan bisa memicu banjir lewat jebolnya bendungan-bendungan dan tanggul-tanggul penahan banjir.
Parameter kedahsyatan
Skala ukuran ( Richter, Momen Seismik ) menunjukkan jumlah energi yang dikeluarkan pada episenter- ukuran dari satu daerah yang terlanda gempa bumi secara kasar terkait dengan jumlah energi yang dikeluarkan. Skala intensitas ( Mercalli yang Dimodifikasi, MSK ) menunjukkan kekuatan dari getaran bumi pada satu lokasi-kekuatan getaran juga terkait dengan banyaknya energi yang dikeluarkan, jarak dari episenter gempa bumi dan kondisi- kondisi tanah setempat.
Penyebab
Pelepasan energi oleh penyesuaian- penyesuaian geofisik jauh di kedalaman bumi sepanjang daerah retakan yang terbentuk di dalam kerak bumi. Proses-proses tektonis dari gerakan benua yang lamban di atas permukaan bumi. Pergeseran-pergeseran geomorfologi setempat. Aktivitas vulkanis.
Pengkajian bahaya dan teknik-teknik pemetaan
Kejadian gempa masa lampau dan pencatatan yang akurat dari luas lahan dan pengaruh- pengaruhnya: kecenderungan gempa bumi untuk muncul lagi di daerah-daerah yang sama setelah masa seratus tahun.
Identifikasi darisistim-sistim retakan gempa dan daerah- daerah sumber gempa. Dalam kasus-kasus yang langka sangat memungkin-kan untuk mengidentifikasikan faktor penyebab kerentakan-keretakan secara sendiri-sendiri.
Pengukuran akan probabilitas adanya kekuatan-kekuatan gerakan bumi yang beragam pada satu tempat sehubungan dengan masa kembalinya ( waktu rata-rata antar kejadian ) untuk satu intensitas.
Potensi pengurangan bahaya
Tidak ada. (dalam artian mengontrol gempanya)
Serangan dan peringatan
Seketika. Sampai sekarang tidak memungkin- kan untuk meramalkan munculnya gempa bumi dalam jangka pendek dengan tepat.
Elemen-elemen yang paling beresiko
Kumpulan-kumpulan bangunan yang lemah dengan tingkat hunian yang tinggi.
Bangunan- bangunan yang didirikan tanpa perhitungan teknik sipil oleh pemilik rumah: tanah, pecahan batu dan bangunan dari batu tanpa diperkuat oleh kerangka.
Bangunan-bangunan dengan atap yang berat.
Bangunan-bangunan tua dengan kekuatan samping yang kecil, bangunan-bangunan yang berkualitas rendah atau bangunan-bangunan dengan konstruksi- konstruksi yang cacat.
Bangunan-bangunan tinggi yang jauh dari gempa bumi, dan bangunan-bangunan yang dibangun diatas tanah yang lembek. Bangunan-bangunan yang ditempatkan pada lereng-lereng yang lemah.
Infrastruktur di atas tanah atau tertanam di dalam tanah-tanah yang mengalami perubahan bentuk. Pabrik-pabrik industri dan kimia juga mendatangkan resiko sekunder.
Strategi-strategi mitigasi utama
Rekayasa bangunan-bangunan untuk menahan kekuatan-kekuatan getaran. Undang-undang bangunan gempa.
Kepatuhan terhadap persyaratan-persyaratan undang-undang bangunan dan dorongan akan standar kualitas bangunan yang lebih tinggi.
Konstruksi dari bangunan-bangunan sektor umum yang penting menurut standar tinggi dari rancangan teknik sipil.
Memperkuat bangunan-bangunan penting yang sudah ada yang diketahui rentan. Perencanaan lokasi untuk mengurangi kepadatan penduduk di perkotaan di daerah- daerah geologi yang diketahui dapat melipat gandakan getaran-getaran bumi. Asuransi, penetapan zona gempa dan peraturan- peraturan tata guna tanah.
Partisipasi Masyarakat
Konstruksi bangunan-bangunan tahan gempa dan keinginan untuk bertempat tinggal di dalam rumah-rumah yang aman terlindung dari kekuatan-kekuatan gempa. Kesadaran akan resiko gempa bumi.
Aktivitas-aktivitas dan pengaturan isi bangunan dilakukan dengan selalu mempertimbangkan adanya kemungkinan getaran bumi.
Sumber-sumber kebakaran yang terbuka, peralatan yang berbahaya dan sebagainya dibuat stabil dan aman.
Pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan pada saat terjadi suatu gempa bumi; partisipasi dalam latihan-latihan gempa bumi, praktek-praktek, program-program kesadaran umum. Kelompok-kelompok aksi masyarakat terhadap perlindungan sipil: pelatihan pemadaman kebakaran dan bantuan pertama. Persiapan memadamkan kebakaran, alat-alat penggalian dan peralatan perlindungan sipil yang lain. Rencana-rencana perkiraan untuk pelatihan anggota-anggota keluarga pada tingkat keluarga
Mitigasi
Reviewed by William R. W
on
10.03
Rating: 5
Tidak ada komentar