Breaking News

HARI PANGAN SEDUNIA : PETANI PEJUANG PANGAN DAN GIZI BANGSAKU


HARI PANGAN SEDUNIA
PETANI PEJUANG PANGAN DAN GIZI BANGSAKU

Artikel Lomba Hari Pangan Sedunia 2015 diselenggarakan PERGIZI PANGAN Indonesia

Tanggal 16 Oktober merupakan peringatan “ Hari Pangan Sedunia “, adalah saat dimana kita harus berterima kasih dan penuh memberi dukungan kepada  “ Petani Pejuang Pangan dan Gizi Bangsaku ” yang selalu menjaga produksi pangan untuk kita.

Ketahanan “ Pangan dan Gizi “ nasional merupakan kelangsungan bangsa dalam melahirkan generasi baru yang cerdas dan sehat. Karena dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang tenang dan dalam jiwa yang tenanga terdapat pikiran cerdas.

Kini “ Petani Tulang Punggung Pangan dan Gizi Bangsaku “ banyak dalam kondisi yang memprihatinkan. Tidak semua dapat menikmati hasil dari penjualan setelah panen raya  dikarenakan :
  1. Kendala dampak dari pemanasan global dengan cuaca yang tidak menentu (mengakibatkan musim kering berkepanjangan, banjir) 
  2. Banjir produk pangan dari luar dengan harga jauh lebih murah dari lokal 
  3. Harga pupuk dan pakan ternak mahal dengan nilai jual hasil panen yang terlalu murah dan tidak sebanding dengan nilai jual di super atau hyper market.
  4. Banyak petani lokal tidak mengetahui nilai jual harga pasar sebenarnya.
Sehingga banyak dari mereka yang memilih bekerja di kota karena permasalahan di atas.  Untuk itulah kita sebagai masyarakat Indonesia hendaknya turut membantu para petani lokal agar selalu mampu “ Produksi Pangan “ bagi penduduk Indonesia dengan kualitas dan kuantitas yang mencukupi kebutuhan nasional.

Alasan kenapa kita harus turut memberi dukungan kepada para petani terutama petani lokal adalah :
  1. Agar harga pokok pangan dapat murah untuk semua kalangan masyarakat. 
  2. Para petani selalu dapat meningkatkan jumlah hasil produksi pangan berlipat ganda dibanding tahun - tahun sebelumnya.
  3. Jumlah petani, peternak dan nelayan lokal selalu mencukupi kebutuhan pangan dan gizi nasional.
  4. Agar makin banyak perusahaan keluarga di Indonesia yang berani investasi bisnis dalam agrobisnis.
  5. Petani lokal Indonesia mampu selalu memproduksi hasil pangan minimal sebanyak 40 % kebutuhan  dunia.
  6. Perjuangan para petani yang tetap memproduksi bahan pangan dan gizi di tengah hantaman badai, musim kemarau berkepanjangan, banjir, wabah hama dan penyakit.
Cara kita membantu adalah :
  1. Utamakan membeli produk pangan lokal baik di pasar tradisional, pasar modern dan pusat-pusat perbelanjaan. Dan pola budaya mendidik sejak dini terbiasa konsumsi produk pangan lokal.
  2. Investasi bersama dengan pemerintah untuk mengembangkan bisnis pertanian, peternakan dan perikanan nasional dari produksi pangan, peralatan, dan bahan pendukung ( pupuk, pakan ternak, pakan ikan).
  3. Investasi bersama dengan pemerintah dalam hal transportasi distribusi sehingga memudahkan dalam distribusi bahan baku produksi dan hasil produksi pangan.
  4. Membuat unit usaha generasi peduli pangan dan gizi di setiap kota yang memberikan informasi kebutuhan pangan di kota masing-masing dan melakukan transaksi seara online maupun langsung dengan para petani tersebut. Dimana unit usaha ini bergerak tidak hanya transaksi jual beli produk pangan tetapi juga sebagai unit sosial untuk menyalurkan bagi yang tidak mampu dan melatih masyarakat sekitarnya yang kurang mampu untuk mampu mengolah hasil panen menjadi produk yang bertambah baik nilai jual maupun nilai manfaatnya seperti usaha jus, kantin, kerupuk singkong, dan lain-lain.
  5. Ikut menjaga kualitas produk petani, nelayan dan peternak lokal, karena di era industri komunikasi sekarang, akibat kesalahan dari satu petani lokal dapat membuat jelek petani se-nusantara baik di pasar nasional maupun internasional. Cara menjaga adalah mengajak generasi muda penerus bangsa ikut terjun dalam bidang agrobisnis dengan turut serta meninjau lapangan untuk memeriksa standar kerja dan hasil panen.
  6. Dukungan pemerintah daerah dan pusat untuk investasi pelatihan media  online atau dengan internet untuk para petani, peternak dan nelayan hingga mampu : 
  • Menjual sendiri hasil panen dan membeli bahan pendukung serta peralatan agrobisnis secara online dengan harga pasar.
  • Mengetahui nilai jual harga  pasar hasil panen, dan nilai beli bahan pendukung serta peralatan agrobisnis.
  • Mengetahui informasi secara online terkait perubahan iklim, pelatihan agrobisnis secara online, jarak pengiriman, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia maupun luar negeri.
  • Mencegah terjadinya kecurangan seperti harga panen dinilai terlalu murah jauh di bawah nilai jual harga pasar, pinjaman dengan bunga berat yang mengakibatkan harus jual lahan produksi hingga rumah.
  • Mencari permodalan untuk bagi hasil ataupun pinjaman lunak.
Untuk itu marilah kita dukung dan bantu para “ Petani Pejuang Pangan Dan Gizi Bangsaku “. Sehingga di setiap Hari Pangan Dunia , bangsa Indonesia memiliki laporan surplus panen untuk kebutuhan nasional dan laporan kualitas tinggi serta minimal dapat mencukupi 40 % kebutuhan dunia.

Semoga artikel tentanga Hari Pangan Dunia di blog ini, dapat turut mendukung Petani Pejuang Pangan Dan Gizi Bangsaku.